Minggu, 27 Mei 2012

Never Give Up (1 Yoh. 5:14)


Siapa yang tidak mengenal Nick Vujicic hari ini? Seorang pemuda tanpa lengan dan kaki yang mungkin dulunya bukan siapa-siapa. Tapi hari ini kita mengenalnya sebagai motivator handal yang terus berkeliling dunia untuk membangkitkan semangat banyak orang. Dalam sebuah video yang bisa kita lihat di Youtube, suatu kali ia memberi motivasi pada para remaja. Dengan kemampuannya membuat suara-suara music dengan mulutnya, semua remaja yang melihatnya bertepuk tangan kagum. Tapi kemudian tiba-tiba ia menjatuhkan dirinya dan mengatakan kepada penonton, apakah kalian pikir aku bisa bangkit sendiri? Aku tidak punya tangan dan kaki. Pada awalnya aku mencoba dan gagal, lalu aku mencoba dan gagal lagi. Lalu dia berkata “Ratusan kali aku mencoba dan ratusan kali aku gagal, tapi aku tidak berhenti sampai disini, aku terus mencoba lagi sampai akhirnya seperti yang kamu lihat, aku bisa berdiri sendiri, walaupun aku tidak memiliki tangan dan kaki.”
            Sering kali kita cepat menyerah dan merasa tidak sanggup dalam melakukan suatu hal yang kita anggap sulit. Atau kita cepat merasa bahwa sesuatu yang kita inginkan itu tidak akan mungkin terjadi. Tetapi nyatanya apapun bisa dilakukan dengan ketekunan dan keyakinan bahwa bersama TUHAN kita pasti bisa! Memang benar, apa yang kelihatan mustahil bagi kita sesungguhnya hal itu bukanlah hal yang mustahil bagi Allah. Seperti Nick, dia memang tidak punya tangan dan kaki, secara logika kita semua tahu bahwa dia tidak akan mungkin bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain, tetapi dengan ketekunan dan keyakinan, “Dia Bisa”.
            Mungkin masalah yang kita hadapi saat ini sangat berat dan seakan tidak ada jalan keluar, tetapi kita bisa belajar dari pengalaman orang lain yang lebih dahulu telah keluar dari keterbatasannya. Jika kita mau terus berusaha dan bangkit dari kelemahan kita, dengan keyakinan bahwa tiada yang mustahil bagi ALLAH…apapun yang semula kita anggap mustahil dan apapun masalah yang kita hadapi pasti dapat kita atasi bersama dengan TUHAN. Belajarlah untuk tidak selalu berkata dan mengeluh, “TUHAN, kupunya masalah besar!” Tapi belajarlah katakana pada masalahmu bahwa KAU punya ALLAH yang besar yang kuasanya tiada terbatas dan IA sanggup melepaskanmu dari setiap masalah…! So, izinkan TUHAN bekerja luar biasa dalam hidupmu dan Jangan menyerah…!!!!

Cara Terbaik Menilai Seseorang



Setiap orang pasti sering mendengar ungkapan “Don’t judge a book by its cover.”
Bahkan bisa dibilang ungkapan yang satu ini termasuk hal yang sangat populer di dunia barat di berbagai buku, ceramah, bahkan wikipedia. Situs yang memuat data atas seuatu dengan sangat ringkas dan akurat. Menurut wikipedia kata-kata itu bermakna “don’t determine the worth of something based on its appearance.”

Kalau diIndonesiakan “Jangan menilai buku dari sampulnya”, tapi kalo di artikan secara mendalam, “JANGAN MENILAI SESEORANG DARI TAMPILAN LUARNYA.”

Jika kita menilai seseorang dari tampilan luar tanpa mempertimbangkan budi pekertinya kita akan selalu salah langkah dalam kehidupan ini. Sahabat…
- Agama adalah kemasan, takwa kepada Tuhanlah isinya.
- Harta yang banyak adalah kemasan, menikmatinya dengan baik itu isinya.
- Menjadi juara adalah kemasan, kejujuran dan seportifitas itu isinya.
- Rumah mewah hanya kemasan, keluarga bahagia itu isinya.
- Pesta pernikahan hanya kemasan, cinta kasih, kesetiaan, dan tanggung jawab itu isinya.
- Wajah yang cantik jelita hanya kemasan, kepribadian itu isinya.
- Bicara itu hanya kemasan, kerja nyata itu isinya.
- Buku hanya kemasan, pengetahuan itu isinya.
- Jabatan hanya kemasan, pengabdian dan pelayanan itu isinya.


Sabtu, 26 Mei 2012

BURUNG RAJAWALI



Tahukah Anda bahwa burung rajawali adalah burung yang paling panjang usianya?
Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah sebuah pilihan bagi seekor rajawali, apakah dia ingin hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun.

Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Dan pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.

Pada umur 40 tahun paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan kesulitan memakan. Dan cakar-cakarnya juga sudah tidak tajam. Selain itu bulu pada sayapnya sudah sangat tebal sehingga ia sulit untuk dapat terbang tinggi.

Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut. Kemudian dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas. Setelah beberapa lama paruh baru nya akan muncul, dan dengan menggunakan paruhnya yang baru itu ia akan mencabut kukunya satu persatu-satu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih tajam. Dan ketika kuku-kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu sayap nya hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Dan ketika semua itu sudah dilewati rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Burung rajawali ini ibarat kita sebagai manusia. Ketika sebuah masalah datang dalam kehidupan kita dan kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diambil, dan sering dari pilihan yang kita ambil tersebut kita harus melewati suatu transformasi kehidupan yang menyakitkan bagi jiwa dan tubuh kita. Namun ditengah kesulitan tersebut kita harus ingat ada Tuhan yang menyertai kita, ada masa depan yang Tuhan sediakan untuk kita diakhir perjuangan kita, suatu kehidupan 30 tahun lebih panjang, suatu kehidupan yang lebih baik, suatu pemulihan hubungan, suatu kesembuhan, suatu sukacita ....., suatu yang saudara impikan selama ini. ***

Rabu, 09 Mei 2012

PANTANG MENYERAH.....NEVER GIVE UP





Pada tanggal 7 Desember 1998 di bagian utara Armenia, suatu gempa dengan kekuatan 6,9 skala richter menghancurkan sebuah gedung sekolah diantara bangunan-bangunan lainnya. Di tengah keramaian dan suasana panik, seorang bapak berlari menuju ke sekolah tersebut, dimana anaknya menuntut ilmu setiap harinya. Sambil berlari, ia terus teringat pada kata-kata yang sering ia ucapkan kepada anaknya itu, “Hai anakku, apapun yang terjadi, papa akan selalu bersamamu!”

Sesampainya di tempat di mana sekolah itu dulunya berdiri, yang ia dapati hanyalah sebuah bukit tumpukan batu, kayu dan semen sisa dari gedung yang hancur total! Pertama-tama ia hanya berdiri saja di sana sambil menahan tangis… Namun kemudian…tiba- tiba ia pergi ke bagian sekolah yang ia yakini adalah tempat ruang kelas anaknya. Dengan hanya menggunakan tangannya sendiri ia mulai menggali dan mengangkat batu-batu yang bertumpuk di sana. Ada seseorang yang sempat menegurnya, “Pak, itu tak ada gunanya lagi. Mereka semua pasti sudah mati.”

Bapak itu menjawab, “Kamu bisa berdiri saja di sana, atau kamu bisa membantu mengangkat batu-batu ini!” Maka orang itu dan beberapa orang lain ikut menolong, namun setelah beberapa jam mereka capek dan menyerah. Sebaliknya, si bapak tidak bisa berhenti memikirkan anaknya, maka ia menggali terus..

2 jam telah berlalu, lalu 5 jam, 10 jam, 13 jam, 18 jam………………..

Lalu tiba-tiba ia mendengar suatu suara dari bawah papan yang rubuh. Dia mengangkat sebagian dari papan itu, dan berteriak, “Armando!”, dan dari kegelapan di bawah itu terdengarlah suara kecil, “Papa!”. Kemudian terdengarlah suara-suara yang lain sementara anak-anak yang selamat itu ikut berteriak!
Semua orang yang ada di sekitar reruntuhan itu, kebanyakan para orang tua dari murid-murid itu, kaget dan bersyukur saat menyaksikan dan mendengar teriakan mereka. Mereka menemukan 14 anak yang masih hidup itu!
Pada saat Armando sudah selamat, dia membantu untuk menggali dan mengangkat batu-batu sampai teman-temannya sudah diselamatkan semua.. Semua orang mendengarnya ketika ia berkata kepada teman-temannya itu, “Lihat, aku sudah bilang kan, bahwa papaku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita!”
Mari kita renungkan bagaimana kita menjalani hidup kita. Di saat kita dalam kegelapan, tertimpa oleh macam-macam beban masalah, jatuh dalam kelemahan dan dosa. Apakah kita lantas berkeluh kesah, putus harapan, dan lantas mengibarkan bendera putih pada dunia tanda menyerah? Ataukah kita akan bersikap seperti Armando, yang terus menggenggam HARAPAN? bahwa Seseorang sedang mencari kita dan siap menyelamatkan kita? Seseorang yang tak akan pernah menyerah sampai kita sudah di dalam pelukan-Nya?
Yesus sedang mencari kita dan siap menyelamatkan kita dan tidak akan pernah menyerah sampai kita sudah dalam pelukannya.
“…..;seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai Engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”  Yos 1:5b.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...