A. Tumbuh Kembang Fisik
Parameter Pertumbuhan
Karakteristik Umum
Ukuran peningkatan dalam setiap tahap agak seperti pola
linear, yang merupakan refleksi dari pertumbuhan yang cepat dan karakteristik
pertumbuhan yang lambat dari toddler.
Karakteristik yang menonjol pada perut toddler merupakan
hasil dari otot-otot abdomen yang kurang berkembang.
Kaki bengkok yang kas yang terjadi terus-menerus pada
toddler karena otot kaki harus menopang beratbadan yang terlalu besar.
Tinggi Badan
Rata-rata 7,5 cm pertahun.
Untuk usia 2 tahun tinggi badan ± 86,6 cm.
Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi
badan pada saat dewasa.
Berat Badan
Rata-rata naik 1,8-2,7 kg pertahun. Pada usia 2 tahun berat
badannya rata-rata 12,3 kg.
Berat badan naik empat kali pada usia 2,5 tahun.
Lingkar kepala
Usia 1-2 tahun lingkar copula sama dengan lingkar dada.
Lingkar kepala meningkat total pada tahun ke dua yaitu 2,5
tahun, kemudian meningkat secara perlahan-lahan rata-rata 0,5 inchi tiap tahun
sampai 5 tahun kemudian.
NUTRISI
Berkembang secara perlahan-lahan,terjadi penurunan kebutuhan
kalori, protein, dan cairan.
Kalori yang dibutuhkan 102 kcal/kg/hari.
Protein yang dibutuhkan 112 g/kg/hari.
Pada usia 18 bulan , toddler mengalami anoreksia, dan
menjadi anak yang suka memilih makanan, mempunyai makanan kesukaan, dan pada
suatu waktu makan dalam jumlah yang besar dan dilain waktu makan sangat
sedikit.
Toddler berisiko tinggi untuk mengalami aspirasi terhadap
makanan kecil, seperti kacang.
Toddler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil
untuk merangsang makannya. Frekuensi makan makanan kecil dapat diganti dengan
makan makannan lengkap.
Makan tidak seharusnya dijadikan sebagai reward atau
punishment.
Mnum susu dibatasi tidak lebih dari satu lietr perhari intuk
membantu pemasukkan makanan yang kaya dengan zat besi. Hematokrit sehabaiknya
digunakan untuk pemeriksaan anemia.
POLA TIDUR
Total jumlah jam tidur dikurangi selama tahun kedua, menjadi
± 12 jam / hari.
Sebagian toddler tidur siang setiap harinya berakhir sampai
pada tahun kedua atau ketiga.
Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan
orang tua.
KESEHATAN GIGI
Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5 tahun.
Kunjungan pemeriksan gigi yang pertama sebaiknya bukan karna
traumatik dan dilakukan sebelum toddler berusia 2,5 tahun.
3. Gigi dobersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta
gigi tidak yang berbuih dan jika mengandung florida ini sangat berbahaya jika
ditelan.
4. Penambahan florida diperlukn jika air tidak mengandung
florida dan seharusnya makanannya tidak menyebabkan gigi karies, seperti
gula-gula.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Overview Piaget
Selam toddler, fase sensorik motorik antara usia 12-24 bulan
meliputi dua tahap :
Reaksi sirkular ketiga usia 12-18 bulan meliputi pengalaman
tial dan error dan eksplorasi kekerasan hati.
Kombinasi mentalusia 18-24 bulan , selam toddler mulai
diberi perlengkapanbaru untuk menyelesaikan tugas melalui kombinasi mental.
Subtahap prekonseptual dari fase preoperasional, usia 2-4
tahun. Anak menggunakan pikirannya untuk mengingat kembali , menggambarkan
keadaan sekarang , dan mengantisipasi keadaan yang akan datang. Selama fase ini
toddler :
Membentuk konsep yang lengkap atau berlogika sepeti orang
dewasa.
Membuat klasifikasi yang sederhana.
Menggabungkan satu kejadian dengan kejadian yang bersamaan.
Menunjukkan pemikiran yang egosentrik.
B. BAHASA
Usia 15 bulan toddler menggunakan bahasa jargon.
Saat 2 tahun , toddler bicara ± 300 kata , menggunakan 2-3
prae dan juaga menggunakan pronoun.
Saat 2, 5 tahun toddler suka menyebutkan bagian depan atau
belakangnya saja.
PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL (ERIKSON)
Anatomi vs ragu dan
malu.
Istilahnya "to hold on , to let go ".
Toddler telah dikembangkan rasa percaya dirinya dan siap
untuk diberi kebebasan untuk menyatakan tentang dirinya atau mengontrol
hubungan terhadap teman dekatnya, tergantung dan otonomi.
Toddler mulai belajar ketrampilan sosial :
Individual ( membedakan dirinya dengan yang lainnya ).
Berpisah dengan orang tuanya.
Kontrol terhadap fungsi tubuhnya.
Berkomunikasi dengan kata-kata.
Berperilaku sosial yang pantas.
Interaksi egosentrik dengan yang lain.
Toddler belajar menunda kesenangan yang diinginkan.
Toddler sering mengatakan "tidak ". Kata
"ya" digunakan untuk menunjukkan ketergantungannya.
Perasan ragu dan malu dapat berkembang jika ia tegantung
pada saat –saat tertentu. Dimana ia dapat menggunakan ketrampilan barunya atau
jika ia merasa tidak tida mampu ketika mencoba ketrmpilan yang baru.
TAKUT
Umumnya ketakutan toddler meliputi :
Kehilangan orang tua ( kecemasan untuk berpisah )
Cemas terhadap orang-orang yang baru
Suara yang keras, seperti vacum cleaner
Pergi tidur
Binatang yang besar
Dukungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contoh yang
sederhana dapat mengurangi ketakutan pada toddler.
C.SOSIALISASI
Interaksi toddler didominasi oleh sifat keagamaan, sifat
negatif, dan ketidaktergangtungan.
Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada toddler.
Pergantian terhadap benda-benda tertentu sangat penting khususnya selama waktu
berpisah , seperti saat tidur siang.
Kemarahan dapat digunakan untuk menyatakan
ketidaktergantungan dan pengabaian terhadap mereka.
Sering berannganggapan negatif. Jalan terbaik untuk
mengurangi kata"tidak" adalah dengan mengurangi pertanyaan
–pertanyaan yang dapat dijawa hanya dengan kata "tidak ".
BERMAIN DAN MAINAN
Toddler menginginkan bermain bersama, mereka bermain dalam
waktu yang lama.
Meniru adalah bentuk yang peling sering mereka lakukan.
Ketrampilan gerakan dapat ditingkatkan dengan mainan dyang
ditarik dan didorong.
Pemberian perhatian yang singkat pada toddler dapat
menyebabkan perubahan dari frekuensi bermain.
Mainan yang tepat untuk toddlerseharusnya aman (mempunyai
bagian yang dapat dilepas ) dan yang mendoromg untuk meniru, mengembangkan
bahasa, dan ketrampilan motoriknya, contohnya :
Boneka, peralatan rumah tangga.
Telpon mainan
Kuda ayunan, balok-balok kayu, dan puzzle.
DISIPLIN
Tidak membatasi kebebasan toddler adalah suatu penangan
karena jika dibatasi / dilarang toddler menjadi ingin mencobanya.
Seharusnya disiplin diukur dengan :
Konsisten
Dilakukan setelah ada kesalahan
Direncanakan sebelumnya
Diorientasikan untuk berperilaku tidak seoerti anak-anak
Dilakukan secara pribadi sehingga tidak menyebabkan malu
PERKEMBANGAN MOTORIK
Motorik Kasar
Usia 15 bulan , berjalan tanpa bantuan
Usia 18 bulan , berjalan naik dengan berpegangan satu tangan
Usia 24 bulan berjalan naik turundalam satu waktu.
Usia 30 bulan , melompat dengan kedua kaki.
Motorik Halus
Usia 15 bulan , menyusun dua balok menar dan scribbles
secara spontan
Usia 18 bulan , menyusun 3-4 balok menara.
Usia 24 bulan, membuat gerakan yang lurus
Usia 30 bulan , menyusun 8 balok menara
Masalah yang
Berhubungan dengan Keamanan
Toddler sering menalami luka seperti pada infant, meliputi ;
Jatuh
Aspirasi
Keracunan
Lemas kekurangan oksigen
Luka bakar
Kecelakaan oleh kendaraan umum
Intervensi keperawatan :
Jatuh, Menganjurkan kepada orang tua untuk memasang pengaman
tempat tidur, memasang pagar/pegangan pada tangga, menutup semua jendela yang
terbuka,baru menganjurka toddleruntuk bermain.
Aspirasi dan keracunan :anjurkan orang tua meletakkan semua
zat-zat yang beracun terkunci, jauh dari jangkauan anak-anak9 Karena anak dapat
memanjat dan membukanya ): Pastikan obat dalam keadaan tertutup, dan pindahkan
barang-barang yang kecil,yang mudah mengakibatkan aspirasi dari lingkunan anak.
Anjurkan orang tua untuk menyinpan nomor telpon pusat kontrol racun sehingga
dapat menelponsewaktu-waktu jika diperlukan.
Kekurangan oksigen, Anjurkan orang tua untuk mengajarkan
kepada toddler keamanan di air untuk membantu mencegah tenggelam di bak mandi
atau kolam.
Luka bakar, anjurkan orang tua untuk menghindarkan
menggunakan taplak meja ( keingintahuan toddler dapat menyebabkannya menarik
taplak tersbut untuk melihat apa-apa yang ada di atas meja, makanan dan minuman
yang panas mungkin menjatuhinya ), untuk mengajarkan kepada toddler apa artinya
"panas", untuk menyimpan korek di tempat yang terkunci, dan
mengamankan dari aliran/tempat pemasangan listrik.
Kecelakaan oleh kendaraan umum, Anjurkan orang tua untuk
mengajarkan bagaimana menyeberang jalan yang aman, tapi tidak bermain di jalan.
Anjurkan orang tua untuk mengaasi penggunaan sepeda roda tiga dan bermain di
halaman .
PERKEMBANGAN
PSIKOSEKSUAL
Overview Freud
Fase anal, 8 bulan – 4 tahun, meliputi daerah anus dan
pantat, dan aktivitas seksual berpusat pada pengeluaran dan menahan kotoran
tubuh.
Tahap ini fokus pada perubahan dari fase oral ke anal,
dengan penekanan pada kontrol BAB yaitu kontrol dari neuromuskular dan spinkter
analnya.
Pengalaman antara kepuasan dan frustasi merupakan akibat
dari kontrol yang berlebihan dan pemaksaan dari menahan dan mengeluarkan.
Konflik antara "holding on" dan "lettinggo
" berangsur-angsur berubah sebagai hasil dari kemajuan bowel training.
Perkembangan
Seksuality
Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksplorasi tubuh.
Belajar kata-kata mungkin dari penggabungan dengan anatomi
dan eliminasi.
Perbedaan seks menjadi jelas.
Toilet Training
Toilet training aalah tugas utama toddlerhood/
Latihan tidak biasa dilakukan usia 18 sampai 24 bulan.
Tanda-tanda toddler siap latihan adalah :
Dalam keadaan kering selama 2 jam, perubahan BAB teratur.
Dapat duduk, berjalan,dan berjongkok.
Dapat mengatakan keinginan untuk buang air atau BAB.
PERKEMBANGAN MORAL
Overview Kohlberg
Toddler adalah substage yang pertama yang kas pada tahap
preconvensional, yang meliputi punishment dan orientasi kan pada ketaatan.
Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral toddler :
Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung
membentuk moral yang negatif.
Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman
menimbulkan perasaan bersalah pada toddler.
Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan penjelasan
yang sederhana mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan, memberikan pujian
terhadap perbuatan yang baik.
VII. HOSPITALISASI
Overview : Konsep body image , khususnya batasan tubuh,
adsalah hal yang kurang dipahami pada toddler. Reaksi toddler terhadap nyeri sebagian
besar seperti pada infant dan banyak dipengaruhi oleh pengalaman yang lalu. (
Usia 18 bulan waktu kecemasan untuk berpisah memuncak )
B. Reaksi terhadap
hospitalisasi :
Respon stress, mekanisme pertahanannya yang utama mengalami
kemunduran.
Toddler juga merasakan kehilangan kontrol terhadap
pembatasan fisik, kehilangan rutinitas, ketidak bebasan, dan takut terhadap
luka atau nyeri tubuh.
Hospitalisasi mendukung timbulnya kecemasanuntuk berpisah,
yang memiliki tiga fase :
Protes : respon normal dalam hospitalisasi, menangis ke
orang tuanya, secara verbal atau fisik menyerang yang lainnya,dan berusaha
mencari orang tuanya.
Putus asa : tidak tertarik terhadap lingkungan dan mainan
disekitarnya, pasif, depresi, dan tidak nafsu makan.
Denial : penyesuaian diri dengan menunjukan rasa benar-benar
tertarik , tapi dalam kenyataannya tetap denial, biasanya terjadi setelah waktu
yang yang lama berpisah, jarang terlihat dalam hospitalisasi anak-anak.
Intervensi
Keperawatan
Petunjuk umum
Mengijinkan protes dan mengijinkan untuk tinggal bersama.
Mendorong penggunaan benda-benda dari rumah ( anak berpikir
bergabung dengan orang tuanya )yang dapat diletakkan disebelah anak.
Menganjurkan orang tua untuk tidak diam-diam meninggalkan
ruangan atau keluar dari rumah sakit ketika anak tidur.
Menggunakan kata-kata yang digunakan anak.( untuk
benda-benda yang berbeda, toileting, dan sebagainya). Meneruskan rutinitas di
rumah jika memungkinkan.
Kenyaman fisik dan
keamanan
Mengeksplor kemampuan toddler untuk siap mengembangkan ketrampilan
otot ( Mengkaji kemampuan sebelum di rumah sakit ) kemudian memberi mainan yang
dapat dimanipulasi, memberikan aktivitas yang dapat di awasi, sehingga
menggunakan ruang bermain.
Setelah mengkaji level fungsi anak, perawatan mandiri yang
tepat ( dalam semua kelomoik usia ) , untuk contoh makan sendiri, toileting di
rumah, menggunakan baju sendiri, dan menjaga kebersihan diri ( mencuci muka dan
tangan, mengosok gigi ).
Intervensi Kognitif
Mendorong belajar sensori motorik melalui meniru.
Meningkatkan kemampuan bahasa ( mengkaji vokabulary,
menghindari bicara sepeti pada anak-anak, menggunakan aktivitas yang
menggunakan bahasa ).
Memberikan penjelasan yang sederhana untuk suatu prosedur. (
penggunaan alat-alat ).
Intervensi
psikososial dan emosi
Mendorong toddler merasakan memiliki otonomi dengan
mendorong perawatan mandiri, partisipasi dalam berdoa waktu tidur.
Mendorong toddler untuk belajar untuk berpisah dengan orang
tua ( Mengkaji keluarga dengan koping berpisah, mendorong untuk melakukan
kunjungan, mengunakan primary nurse, menganjurkan untuk membawa foto orang tua
).
Mendorong adaptasi sosial( memberi reinforcemenr terhadap
kemampuan berperilaku sosial, mendorong untuk bermain bersama ).
Mempertahankan kebiasaan rutin dan keagamaan ( mengkaji kebiasaan
rutin, khususnya waktu tidur, mengidentifikasi kesukaan, mempertahankan
kegiatan keagamaan yang mungkin ).
Usia Prasekolah dan
Usia Sekolah
1. Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik pada masa ini lambat dan relatif seimbang.
Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya.
Peningkatan berat badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem
rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya.
2. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan
lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih
cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan
badannya. Untuk memperhalus ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak
terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam
bentuk permainan. Disamping itu, anak – anak juga melibatkan diri dalam
aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang,
dll.
Beberapa perkembangan motorik (kasar maupun halus) selama periode ini, antara lain
:
a). Anak Usia 5 Tahun
- Mampu
melompat dan menari
- Menggambarkan
orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan
- Dapat
menghitung jari – jarinya
- Mendengar dan
mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita
- Mempunyai
minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
- Memprotes
bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
- Mampu
membedakan besar dan kecil
b). Anak Usia 6 Tahun
- Ketangkasan
meningkat
- Melompat tali
- Bermain
sepeda
- Mengetahui
kanan dan kiri
- Mungkin
bertindak menentang dan tidak sopan
- Mampu
menguraikan objek-objek dengan gambar
c). Anak Usia 7 Tahun
- Mulai membaca
dengan lancar
- Cemas
terhadap kegagalan
- Peningkatan
minat pada bidang spiritual
- Kadang Malu
atau sedih
d). Anak Usia 8 – 9 Tahun
- Kecepatan dan
kehalusan aktivitas motorik meningkat
- Mampu
menggunakan peralatan rumah tangga
- Ketrampilan
lebih individual
- Ingin
terlibat dalam sesuatu
- Menyukai
kelompok dan mode
- Mencari teman
secara aktif.
e). Anak Usia 10 – 12 Tahun
- Perubahan
sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh
yang berhubungan dengan pubertas mulai tampak
- Mampu
melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri ,
dll.
- Adanya
keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain
- Mulai
tertarik dengan lawan jenis.
3. Perkembangan Kognitif
Dalam keadaan normal, pada periode ini pikiran anak
berkembang secara berangsur – angsur. Jika pada periode sebelumnya, daya pikir
anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada periode ini daya pikir
anak sudah berkembang ke arah yang lebih konkrit, rasional dan objektif. Daya
ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada pada stadium
belajar.
Menurut teori Piaget, pemikiran anak – anak usia sekolah dasar disebut pemikiran
Operasional Konkrit (Concret Operational Thought), artinya aktivitas mental
yang difokuskan pada objek – objek
peristiwa nyata atau konkrit. Dalam upaya memahami alam sekitarnya,
mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari
pancaindera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang
tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah
mengembangkan 3 macam proses yang disebut dengan operasi – operasi, yaitu :
a). Negasi (Negation), yaitu pada masa konkrit operasional,
anak memahami hubungan – hubungan antara benda atau keadaan yag
satu dengan benda atau keadaan yang lain.
b). Hubungan Timbal Balik (Resiprok), yaitu anak telah
mengetahui hubungan sebab-akibat
dalam suatu keadaan.
c). Identitas, yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu
deretan benda-benda yang ada.
Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk
mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan.
Jadi, pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkanya
dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan, tanpa ia sendiri bertindak
secara nyata.
a. Perkembangan Memori
Selama periode ini, memori jangka pendek anak telah
berkembang dengan baik. Akan tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak
peningkatan dengan disertai adanya keterbatasan – keterbatasan. Untuk
mengurangi keterbatasan tersebut, anak berusaha menggunakan strategi memori
(memory strategy), yaitu merupakan perilaku disengaja yang digunakan untuk
meningkatkan memori. Matlin (1994) menyebutkan 4 macam strategi memori yang
penting, yaitu :
Rehearsal (Pengulangan) : Suatu strategi meningkatkan memori
dengan cara mengulang berkali-kali informasi yang telah disampaikan.
Organization (Organisasi) : Pengelompokan dan pengkategorian
sesuatu yang digunakan untuk meningkatkan memori. Seperti, anak SD sering
mengingat nama-nama teman sekelasnya menurut susunan dimana mereka duduk dalam
satu kelas.
Imagery (Perbandingan) : Membandingkan sesuatu dengan tipe
dari karakteristik pembayangan dari seseorang.
Retrieval (Pemunculan Kembali) : Proses mengeluarkan atau
mengangkat informasi dari tempat penyimpanan. Ketika suatu isyarat yang mungkin
dapat membantu memunculkan kembali sebuah meori, mereka akan menggunakannya
secara spontan.
Selain strategi-strategi memori diatas, terdapat hal lain
yang mempengaruhi memori anak, seperti tingkat usia, sifat anak (termasuk
sikap, kesehatan dan motivasi), serta pengetahuan yang diperoleh anak
sebelumnya.
b. Perkembangan Pemikiran Kritis
Perkembangan Pemikiran Kritis yaitu pemahaman atau refleksi
terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap
terbuka, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari
berbagai sumber serta mampu befikir secara reflektif dan evaluatif.
c. Perkembangan Kreativitas
Dalam tahap ini, anak-anak mempunyai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh
lingkungan, terutama lingkungan sekolah.
d. Perkembangan Bahasa
Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut.
Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks.
Perkembangan ini terlihat dalam cara berfikir tentang kata-kata, struktur
kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih
singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara
tepat.
4. Perkembangan Psikosial
Pada tahap ini, anak dapat menghadapi dan menyelesaikan
tugas atau perbuatan yang dapat
membuahkan hasil, sehingga dunia psikosial anak menjadi semakin kompleks. Anak
sudah siap untuk meninggalkan rumah dan orang tuanya dalam waktu terbatas,
yaitu pada saat anak berada di sekolah. Melalui proses pendidikan ini, anak
belajar untuk bersaing (kompetitif), kooperatif dengan orang lain, saling
memberi dan menerima, setia kawan dan belajar peraturan – peraturan yang
berlaku. Dalam hal ini proses sosialisasi banyak terpengaruh oleh guru dan
teman sebaya. Identifikasi bukan lagi terhadap orang tua, melainkan terhadap
guru. Selain itu, anak tidak lagi bersifat egosentris, ia telah mempunyai jiwa
kompetitif sehingga dapat memilah apa yang baik bagi dirinya, mampu memecahkan
masalahnya sendiri dan mulai melakukan identifikasi terhadap tokoh tertentu
yang menarik perhatiannya.
a. Perkembangan Pemahaman Diri
Pada tahap ini, pemahaman diri atau konsep diri anak
mengalami perubahan yang sangat pesat. Ia lebih memahami dirinya melalui
karakteristik internal daripada melalui karakteristik eksternal.
c. Perkembangan Hubungan dengan Keluarga
Dalam hal ini, orang tua merasakan pengontrolan dirinya
terhadap tingkah laku anak mereka berkurang dari waktu ke waktu dibandingkan
dengan periode sebelumnya, karena rata-rata anak menghabiskan waktunya di
sekolah. Interaksi guru dan teman sebaya di sekolah memberikan suatu peluang
yang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan
ketrampilan sosial.
d. Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Berinteraksi dengan teman sebaya merupakan aktivitas yang
banyak menyita waktu. Umumnya mereka meluangkan waktu lebih dari 40% untuk
berinteraksi dengan teman sebaya dan terkadang terdapat duatu grup/kelompok.
Anak idak lagi puas bermain sendirian dirumah. Hal ini karena anak mempunyai
kenginan kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok.
Masa Remaja
Masa remaja ditandai dengan terjadinya berbagai proses
perkembangan yang secara global meliputi perkembangan jasmani dan rohani.
Perkembangan jasmani terlihat dari perubahan-perubahan bentuk tubuh dari kecil
menjadi besar sedangkan rohani tampak dari emosi, sikap dan juga intelektual.
Perkembangan yang dialami remaja adalah :
1) Perkembangan fisik: pada saat masa puber berakhir
pertumbuhan fisik masih jauh sempurna, demikian pula pada akhir masa awal
remaja.secra umum, laju pertumbuhan dan perkembangan internal lebih menonjol
dari pada perkembangan eksternal
2) Perkembangan kepribadian dan sosial: agar target
sosialisasi dewasa tercapai, berbagai bentuk penyesuaian baru harus di tempuh.
Diantara bentuk penyesuaian baru yang paling penting dan yang paling susah
antara penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan
dan perilaku sosial, nilai-nilai yang baru dalam seleksi persahabatan,
nila-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial, dan nilai-nilai baru dalam
seleksi pemimpin.
3) Perkembangan moral: Remaja sudah mencapai tahap
pelaksanaan formal dalam kemampuan kognitif. Dia mampu mempertimbangkan segala
kemungkinan untuk mengatasi suatu masalah dari beberapa sudut pandang dan
berani mempertanggung jawabkannya.
Masa remaja yaitu masa yang penuh kesukaran, dan masa remaja
dibagi menjadi :
1) Usia remaja
Ada yang berpendapat bahwa masa remaja di mulai usia 9-11
tahun. Pada dasarnya kita tidak bisa membatassi masa remaja pada usia tertentu,
karena kondisi pribadi dan masyarakat
sangatlah bervariasi
usia 13-18 tahun dinamakan
sebagai usia remaja. Manusia
antara umur 13-18ntahun, dan sebagian berpendapat sampai usia 20 tahun,
melewati fase tertentu dalam kehidupanya antara fase kanak-kanak dan fasse
kesempurnaan yang memiliki aturan-aturan dan permasalahanya yang dalam
kehidupan manusia memilliki yang sangta penting, terkadang fasse ini di sebut
sebagai fasse muda.
2) Kondisi remaja
Tahun-tahun masa remaja pada umumnya adalah tahun-tahun yang
penuh penentangan dan guncangan.
Ciri-ciri fisik remaja putri :
a) Pertumbuhan tulang
kondisi yang paling jelas pada masa remaja adalah
pertumbuhan fisik yang sangat cepat. Pertumbuhan ini berpusat pada lengan dan
kaki. Tinggi badan para remaja bertambah tanpa di ikuti oleh pelebaran bahu,
sehingga terbentuklah ketidakseimbangan. Seorang anak pada usia 9 tahun mungkin
tinggi badanya bertambah 4 cm. Namun tiba-tiba pada usia 11 tahun tinggi
badanya bertambah 7,5-9cm.
b) Berat badan.
peningkatan berat badan dan besarnya peningkatan ini
sangatlah tanpak, di masa kana-kanak terjdi penambahan berat badan sebesar
2,5-4kg pertahun, tetapi pada usia remaja terjadi penambahan berat badan sebsar
5-11kg.
c) Kondisi jantung dan pernapasan
Volume jantung pda usia 12-16 tahun bisa mencapia dua kali
lipat dari sebelumya. Penambahan volume ini selalu di barengi dehngan kemajuan
pengendalian syaraf.pada anak perempuan kemampuan detak jantung 75-80x/menit.
Oleh karena itu, anak perempuan lebih mamapu bertahan berhadapan dengan
guncangan, kecemasan , rasa sakit, dan cobaan. (Samadi, 2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar