Bacaan :
“Jika Allah di pihak kita, siapakah yang melawan kita?” (Rm. 8:31b)
“Jika Allah di pihak kita, siapakah yang melawan kita?” (Rm. 8:31b)
Memang
benar bahwa salah satu hal yang patut kita syukuri dan menjadi keberuntungan
kita adalah menjadi anak-anak kesayangan Tuhan Yesus, bahwasanya dalam setiap
detik kehidupan, kita senantiasa dilimpahi anugerah dan berkat-berkat-Nya
bahkan pembelaan-Nya bagi kita benar-benar nyata, mulai dari hal yang kecil
sampai pada hal-hal yang besar bahkan luar biasa, sama halnya dengan yang
menjadi kesaksianku saat ini. Sekian lama hal ini menjadi kerinduanku untuk
berbagi kesaksian mengenai betapa baik dan luar biasanya Tuhan kita. Mungkin
bagi sebagian orang, hal ini biasa-biasa saja, tapi bagiku hal ini benar-benar
luar biasa, bahkan tidak terlupakan olehku.
Waktu
itu, kira-kira 1 setengah tahun yang lalu, saya benar-benar merasakan mujizat
Tuhan yang luar biasa termanifestasikan dalam hidupku. Saat itu, saya
menghadapi ujian final akhir semester ke-2 di tahun pertama kuliahku. Suatu hari,
saya dan teman-temanku yang lain merasa sangat khawatir dan cemas karena
keesokan harinya kami akan menghadapi ujian final untuk sebuah mata kuliah yang
menurut kami cukup sulit. Malam itu, tiba-tiba hand phone-ku berdering, seorang
sahabat mengirimkan pesan dan menawarkan contoh soal dari tahun sebelumnya
untuk mata kuliah tersebut. Tanpa berpikir panjang, saya langsung menerima
tawaran itu dengan pertimbangan contoh soal itu dapat saya gunakan sebagai
salah satu referensi belajarku untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian
keesokan harinya, bahkan tanpa ragu saya juga memberikan contoh soal itu kepada
salah seorang temanku yang memintanya, sebut saja namanya ”W”. Singkat cerita,
keesokan harinya...saat kami telah diperhadapkan dengan lembaran soal ujian, saya
begitu terkejut karena ternyata contoh soal yang ku terima malam sebelumnya
sama persis dengan soal ujian pada hari itu. Saat itu suasana di ruang ujian
menjadi sangat gaduh karena ternyata contoh soal yang kuterima dari sahabatku juga beredar hampir di semua peserta ujian
sehingga banyak yang merasa sangat bahagia dan tanpa berpikir panjang, langsung
menjawab soal-soal ujian dengan lancar. Saat itu dosen pengawas yang juga
adalah dosen pengajar kami dalam mata kuliah tersebut merasa curiga, akhirnya
beliau memperketat pengawasannya dan pada akhirnya ia mendapati contoh soal tersebut
pada salah seorang temanku (si “W”). Beberapa menit kemudian, beberapa lembar
contoh soal telah berada di tangan dosen dan tidak sedikit lembaran jawaban
mahasiswa yang mendapat perlakuan khusus dari dosen (lembaran jawaban dicoret).
Hingga pada akhirnya, ketika waktu pengerjaan soal ujian telah selesai dan
semua peserta ujian meninggalkan ruangan, Si “W” diminta menghadap langsung
pada dosen yang bersangkutan dan dosen tersebut bertanya sumber contoh soal
itu....daaaannn tentu saja Si “W” mengatakan dia mendapatkan contoh soal itu
dariku..dan sontak saja saya langsung diminta menghadap pada dosen
tersebut...tidak bisa kupungkiri kecemasan bahkan rasa takut itu juga ada dalam
benakku tapi saya merasa tidak melakukan kesalahan apa-apa sehingga hal itulah
yang membuatku memberanikan diri menghadap langsung pada dosen tersebut. Saat
melihatku berdiri di hadapannya, dosen tersebut langsung menatapku dengan
tatapan yang sangat tajam layaknya seorang yang sedang dalam amarah. Saya tidak
tahu apa yang harus ku lakukan tapi satu hal yang kupercaya, TUHAN YESUS tidak
akan pernah membiarkan anakNya mendapat malu dan ku yakin IA turun tangan
membelaku. Saat itu pertanyaan yang sama juga dilontarkan untukku, tapi saya
berusaha melindungi sahabatku karena ku tahu, kalaupun ku mengatakan bahwa ku
memperoleh contoh soal itu darinya, itu tidak akan merubah keadaan, malah akan
semakin banyak teman-temanku yang terancam mendapat nilai error karena hampir semua peserta ujian memegang contoh soal
tersebut. Dosen tersebut mengatakan bahwa contoh soal itu adalah berkas yang
dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jujur saja, saya sangat
terkejut mendengar kata-kata itu, saya tidak tahu apa-apa tentang hal itu, saya
menerima berkas itu semata-mata hanya untuk menambah referensi belajarku untuk
menghadapi ujian pada hari itu. Saya juga tidak menyangka bahwa contoh soal
tersebut ternyata sama persis dengan soal ujian hari itu. Saat itu saya hanya
meminta maaf kepada dosen tersebut kalau memang dimatanya apa yang saya lakukan
adalah sebuah kesalahan, tapi tetap saja menurutku tidak adil jika saya yang
dipersalahkan untuk kejadian hari itu. Sambil berusaha menjelaskan kepada dosen
tersebut, hatiku tetap meminta pertolongan dan pembelaan Tuhan bekerja untukku.
Beberapa menit kemudian, dosen tersebut membuka daftar nama peserta ujian dan di
depan mataku beliau memberikan tanda error
di samping tulisan namaku. Tentu saja hal itu membuatku sangat kecewa dan
berusaha memohon agar dosen tersebut mengubah keputusannya, tapi saat itu
usahaku nampaknya sia-sia ...dosen tersebut beranjak meninggalkan ruangan. Saya
tidak tahu lagi apa yang harus ku lakukan, yang ada dipikiranku saat itu hanya
bayangan wajah kedua orang tua dan kakak-kakakku...ku merasa begitu menyesal
karena ku tahu mereka akan sangat kecewa jika mereka mengetahui hal itu. Hmmm
badanku terasa begitu lemas, sepertinya tidak ada tenaga lagi...hanya hatiku
yang terus memohon agar Tuhan membuka jalan. Setibaku di tempat tinggalku, air
mataku tidak dapat lagi ku bendung...ku berdoa dan menceritakan semua isi
hatiku pada Tuhan, ku benar-benar takut mengecewakan kedua orang tua dan
kakak-kakakku dan ku memohon ampun jika memang ku melakukan kesalahan tetapi
jika itu bukanlah kesalahanku...ku mohon agar Tuhan memberikan pembenaran dan
pembelaanNya. Meskipun di depan mataku dosen tersebut telah memberikan tanda error tapi ku percaya bahwa tak ada yang
mustahil untuk Tuhan lakukan...bahkan ku percaya Tuhan sanggup mengubahkan hati
dan keputusan dosenku. Beberapa hari kemudian, ku memberanikan diri untuk jujur
dan menceritakan semuanya kepada keluargaku dan puji Tuhan ternyata Tuhan telah
memberikan satu tanda baik untukku...ternyata keluargaku tidak memberikan
respon negatif padaku sebaliknya mereka juga membela dan mendukungku bahkan
turut mendoakan yang terbaik. Mereka juga menyarankan agar ku mengkonsultasikan
hal tersebut kepada pembimbing akademikku (PA) dan ku mengikuti saran mereka
dan Puji Tuhan, lagi-lagi ku mendapat dukungan dari PA-ku tetapi beliau
mengatakan tidak bisa berbuat banyak untuk hal itu...urusan nilai tetap menjadi
hak dosen yang bersangkutan. Hmmm mendengar hal itu, di satu sisi ku merasa
khawatir tapi di sisi lain saya tetap berharap pada Tuhan...ku tetap percaya
Tuhan turun tangan menolongku. Setiap hari ku terus memohon kepada Tuhan hingga
beberapa waktu lamanya tibahlah hari dimana kartu hasil semester
dibagikan...Sebelum menerimanya ku tetap berdoa pada Tuhan...ku pasrahkan
semuanya dalam tangaNya..ku percaya segala yang terbaik itu yang ku terima
dariNYA...
Daaaaaannnnnn
tahukah kamu apa yang tercantum pada kartu hasil semester yang ku
terima...?!????
Air mata
haru menetes di pipiku tatkala melihat TIDAK SATUPUN NILAI ERROR PADA HASIL SEMESTERKU...
Wooowwww How Amazing Our Lord JESUS ^_^
Saat itu ku hanya berharap tidak mendapat nilai error tapi apa yang Dia berikan...?!? LEBIH DARI PADA ITU.....!!!! Dia Bapa yang baik, Dia memberikanku hadiah yang lebih, menjadi peringkat pertama di kelas... ku tahu itu bukan karena kuat dan hebatku, juga bukan karena pintar ataupun cerdasku....semua itu semata-mata karena kasih yang TUHAN YESUS nyatakan dalam hidupku. Lebih dan lebih lagi, saat ini ku merasakan anugerah Tuhan terus mengalir dalam hidupku, ku merasa semakin dinaikkan dari 1 level ke level-level selanjutnya yang lebih berkualitas. Ku bersyukur buat segalanya, bersyukur buat napas hidup ini, bersyukur buat kesehatan ini, bersyukur buat keluarga yang begitu menyayangiku, bersyukur buat keberadaan pacar, sahabat-sahabat, teman-teman bahkan buat semua yang Tuhan berikan...So thank you so much oh My Lord JESUS...
Saat itu ku hanya berharap tidak mendapat nilai error tapi apa yang Dia berikan...?!? LEBIH DARI PADA ITU.....!!!! Dia Bapa yang baik, Dia memberikanku hadiah yang lebih, menjadi peringkat pertama di kelas... ku tahu itu bukan karena kuat dan hebatku, juga bukan karena pintar ataupun cerdasku....semua itu semata-mata karena kasih yang TUHAN YESUS nyatakan dalam hidupku. Lebih dan lebih lagi, saat ini ku merasakan anugerah Tuhan terus mengalir dalam hidupku, ku merasa semakin dinaikkan dari 1 level ke level-level selanjutnya yang lebih berkualitas. Ku bersyukur buat segalanya, bersyukur buat napas hidup ini, bersyukur buat kesehatan ini, bersyukur buat keluarga yang begitu menyayangiku, bersyukur buat keberadaan pacar, sahabat-sahabat, teman-teman bahkan buat semua yang Tuhan berikan...So thank you so much oh My Lord JESUS...
Saudara(i)ku
kalau saat ini kamu sedang menghadapi persoalan hidup, di saat apa yang terjadi
seolah-olah berada di luar batas kemampuanmu...jangan putus asah...mari datang
pada Tuhan Yesus dalam doamu...Dia Bapa yang baik...Dia bukan tuhan yang jauh,
Dia selalu ada dekat dengan kita...hanya saja Dia ingin bergaul karib dengan kita
melalui doa-doa kita kepadaNya sebab Dia hanyalah sejauh doa.
Kalau kita bisa menjadikan orang lain sebagai tempat curahan hati kita, maka sudah selayaknya kita terlebih lagi menjadikan Tuhan tempat yang paling dekat untuk mengutarakan isi hati kita. Jangan pernah ragu...
Mungkin memang pertolongan Tuhan bukanlah yang tercepat tapi tentu juga bukan yang terlambat...sebab pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktunya ^_^
TUHAN YESUS Memberkati Kita ^_^
Kalau kita bisa menjadikan orang lain sebagai tempat curahan hati kita, maka sudah selayaknya kita terlebih lagi menjadikan Tuhan tempat yang paling dekat untuk mengutarakan isi hati kita. Jangan pernah ragu...
Mungkin memang pertolongan Tuhan bukanlah yang tercepat tapi tentu juga bukan yang terlambat...sebab pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktunya ^_^
TUHAN YESUS Memberkati Kita ^_^
Salam Kasih,
Elvin Pasunda ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar