Minggu, 16 Oktober 2011

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TODDLER ( 1-3 TAHUN )


A. Tumbuh Kembang Fisik
Parameter Pertumbuhan
Karakteristik Umum
Ukuran peningkatan dalam setiap tahap agak seperti pola linear, yang merupakan refleksi dari pertumbuhan yang cepat dan karakteristik pertumbuhan yang lambat dari toddler.
Karakteristik yang menonjol pada perut toddler merupakan hasil dari otot-otot abdomen yang kurang berkembang.
Kaki bengkok yang kas yang terjadi terus-menerus pada toddler karena otot kaki harus menopang beratbadan yang terlalu besar.
Tinggi Badan
Rata-rata 7,5 cm pertahun.
Untuk usia 2 tahun tinggi badan ± 86,6 cm.
Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi badan pada saat dewasa.
Berat Badan
Rata-rata naik 1,8-2,7 kg pertahun. Pada usia 2 tahun berat badannya rata-rata 12,3 kg.
Berat badan naik empat kali pada usia 2,5 tahun.
Lingkar kepala
Usia 1-2 tahun lingkar copula sama dengan lingkar dada.
Lingkar kepala meningkat total pada tahun ke dua yaitu 2,5 tahun, kemudian meningkat secara perlahan-lahan rata-rata 0,5 inchi tiap tahun sampai 5 tahun kemudian.

NUTRISI
Berkembang secara perlahan-lahan,terjadi penurunan kebutuhan kalori, protein, dan cairan.
Kalori yang dibutuhkan 102 kcal/kg/hari.
Protein yang dibutuhkan 112 g/kg/hari.
Pada usia 18 bulan , toddler mengalami anoreksia, dan menjadi anak yang suka memilih makanan, mempunyai makanan kesukaan, dan pada suatu waktu makan dalam jumlah yang besar dan dilain waktu makan sangat sedikit.
Toddler berisiko tinggi untuk mengalami aspirasi terhadap makanan kecil, seperti kacang.
Toddler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil untuk merangsang makannya. Frekuensi makan makanan kecil dapat diganti dengan makan makannan lengkap.
Makan tidak seharusnya dijadikan sebagai reward atau punishment.
Mnum susu dibatasi tidak lebih dari satu lietr perhari intuk membantu pemasukkan makanan yang kaya dengan zat besi. Hematokrit sehabaiknya digunakan untuk pemeriksaan anemia.

POLA TIDUR
Total jumlah jam tidur dikurangi selama tahun kedua, menjadi ± 12 jam / hari.
Sebagian toddler tidur siang setiap harinya berakhir sampai pada tahun kedua atau ketiga.
Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan orang tua.

KESEHATAN GIGI
Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5 tahun.
Kunjungan pemeriksan gigi yang pertama sebaiknya bukan karna traumatik dan dilakukan sebelum toddler berusia 2,5 tahun.
3. Gigi dobersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta gigi tidak yang berbuih dan jika mengandung florida ini sangat berbahaya jika ditelan.
4. Penambahan florida diperlukn jika air tidak mengandung florida dan seharusnya makanannya tidak menyebabkan gigi karies, seperti gula-gula.

PERKEMBANGAN KOGNITIF
Overview Piaget
Selam toddler, fase sensorik motorik antara usia 12-24 bulan meliputi dua tahap :
Reaksi sirkular ketiga usia 12-18 bulan meliputi pengalaman tial dan error dan eksplorasi kekerasan hati.
Kombinasi mentalusia 18-24 bulan , selam toddler mulai diberi perlengkapanbaru untuk menyelesaikan tugas melalui kombinasi mental.
Subtahap prekonseptual dari fase preoperasional, usia 2-4 tahun. Anak menggunakan pikirannya untuk mengingat kembali , menggambarkan keadaan sekarang , dan mengantisipasi keadaan yang akan datang. Selama fase ini toddler :
Membentuk konsep yang lengkap atau berlogika sepeti orang dewasa.
Membuat klasifikasi yang sederhana.
Menggabungkan satu kejadian dengan kejadian yang bersamaan.
Menunjukkan pemikiran yang egosentrik.

B. BAHASA
Usia 15 bulan toddler menggunakan bahasa jargon.
Saat 2 tahun , toddler bicara ± 300 kata , menggunakan 2-3 prae dan juaga menggunakan pronoun.
Saat 2, 5 tahun toddler suka menyebutkan bagian depan atau belakangnya saja.

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL (ERIKSON)
Anatomi vs ragu dan malu.
Istilahnya "to hold on , to let go ".
Toddler telah dikembangkan rasa percaya dirinya dan siap untuk diberi kebebasan untuk menyatakan tentang dirinya atau mengontrol hubungan terhadap teman dekatnya, tergantung dan otonomi.
Toddler mulai belajar ketrampilan sosial :
Individual ( membedakan dirinya dengan yang lainnya ).
Berpisah dengan orang tuanya.
Kontrol terhadap fungsi tubuhnya.
Berkomunikasi dengan kata-kata.
Berperilaku sosial yang pantas.
Interaksi egosentrik dengan yang lain.
Toddler belajar menunda kesenangan yang diinginkan.
Toddler sering mengatakan "tidak ". Kata "ya" digunakan untuk menunjukkan ketergantungannya.
Perasan ragu dan malu dapat berkembang jika ia tegantung pada saat –saat tertentu. Dimana ia dapat menggunakan ketrampilan barunya atau jika ia merasa tidak tida mampu ketika mencoba ketrmpilan yang baru.

TAKUT
Umumnya ketakutan toddler meliputi :
Kehilangan orang tua ( kecemasan untuk berpisah )
Cemas terhadap orang-orang yang baru
Suara yang keras, seperti vacum cleaner
Pergi tidur
Binatang yang besar
Dukungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contoh yang sederhana dapat mengurangi ketakutan pada toddler.

C.SOSIALISASI
Interaksi toddler didominasi oleh sifat keagamaan, sifat negatif, dan ketidaktergangtungan.
Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada toddler. Pergantian terhadap benda-benda tertentu sangat penting khususnya selama waktu berpisah , seperti saat tidur siang.
Kemarahan dapat digunakan untuk menyatakan ketidaktergantungan dan pengabaian terhadap mereka.
Sering berannganggapan negatif. Jalan terbaik untuk mengurangi kata"tidak" adalah dengan mengurangi pertanyaan –pertanyaan yang dapat dijawa hanya dengan kata "tidak ".

BERMAIN DAN MAINAN
Toddler menginginkan bermain bersama, mereka bermain dalam waktu yang lama.
Meniru adalah bentuk yang peling sering mereka lakukan.
Ketrampilan gerakan dapat ditingkatkan dengan mainan dyang ditarik dan didorong.
Pemberian perhatian yang singkat pada toddler dapat menyebabkan perubahan dari frekuensi bermain.
Mainan yang tepat untuk toddlerseharusnya aman (mempunyai bagian yang dapat dilepas ) dan yang mendoromg untuk meniru, mengembangkan bahasa, dan ketrampilan motoriknya, contohnya :
Boneka, peralatan rumah tangga.
Telpon mainan
Kuda ayunan, balok-balok kayu, dan puzzle.

DISIPLIN
Tidak membatasi kebebasan toddler adalah suatu penangan karena jika dibatasi / dilarang toddler menjadi ingin mencobanya.
Seharusnya disiplin diukur dengan :
Konsisten
Dilakukan setelah ada kesalahan
Direncanakan sebelumnya
Diorientasikan untuk berperilaku tidak seoerti anak-anak
Dilakukan secara pribadi sehingga tidak menyebabkan malu


PERKEMBANGAN MOTORIK
Motorik Kasar
Usia 15 bulan , berjalan tanpa bantuan
Usia 18 bulan , berjalan naik dengan berpegangan satu tangan
Usia 24 bulan berjalan naik turundalam satu waktu.
Usia 30 bulan , melompat dengan kedua kaki.

Motorik Halus
Usia 15 bulan , menyusun dua balok menar dan scribbles secara spontan
Usia 18 bulan , menyusun 3-4 balok menara.
Usia 24 bulan, membuat gerakan yang lurus
Usia 30 bulan , menyusun 8 balok menara

Masalah yang Berhubungan dengan Keamanan
Toddler sering menalami luka seperti pada infant, meliputi ;
Jatuh
Aspirasi
Keracunan
Lemas kekurangan oksigen
Luka bakar
Kecelakaan oleh kendaraan umum
Intervensi keperawatan :
Jatuh, Menganjurkan kepada orang tua untuk memasang pengaman tempat tidur, memasang pagar/pegangan pada tangga, menutup semua jendela yang terbuka,baru menganjurka toddleruntuk bermain.
Aspirasi dan keracunan :anjurkan orang tua meletakkan semua zat-zat yang beracun terkunci, jauh dari jangkauan anak-anak9 Karena anak dapat memanjat dan membukanya ): Pastikan obat dalam keadaan tertutup, dan pindahkan barang-barang yang kecil,yang mudah mengakibatkan aspirasi dari lingkunan anak. Anjurkan orang tua untuk menyinpan nomor telpon pusat kontrol racun sehingga dapat menelponsewaktu-waktu jika diperlukan.
Kekurangan oksigen, Anjurkan orang tua untuk mengajarkan kepada toddler keamanan di air untuk membantu mencegah tenggelam di bak mandi atau kolam.
Luka bakar, anjurkan orang tua untuk menghindarkan menggunakan taplak meja ( keingintahuan toddler dapat menyebabkannya menarik taplak tersbut untuk melihat apa-apa yang ada di atas meja, makanan dan minuman yang panas mungkin menjatuhinya ), untuk mengajarkan kepada toddler apa artinya "panas", untuk menyimpan korek di tempat yang terkunci, dan mengamankan dari aliran/tempat pemasangan listrik.
Kecelakaan oleh kendaraan umum, Anjurkan orang tua untuk mengajarkan bagaimana menyeberang jalan yang aman, tapi tidak bermain di jalan. Anjurkan orang tua untuk mengaasi penggunaan sepeda roda tiga dan bermain di halaman .



PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
Overview Freud
Fase anal, 8 bulan – 4 tahun, meliputi daerah anus dan pantat, dan aktivitas seksual berpusat pada pengeluaran dan menahan kotoran tubuh.
Tahap ini fokus pada perubahan dari fase oral ke anal, dengan penekanan pada kontrol BAB yaitu kontrol dari neuromuskular dan spinkter analnya.
Pengalaman antara kepuasan dan frustasi merupakan akibat dari kontrol yang berlebihan dan pemaksaan dari menahan dan mengeluarkan.
Konflik antara "holding on" dan "lettinggo " berangsur-angsur berubah sebagai hasil dari kemajuan bowel training.

Perkembangan Seksuality
Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksplorasi tubuh.
Belajar kata-kata mungkin dari penggabungan dengan anatomi dan eliminasi.
Perbedaan seks menjadi jelas.

Toilet Training
Toilet training aalah tugas utama toddlerhood/
Latihan tidak biasa dilakukan usia 18 sampai 24 bulan. Tanda-tanda toddler siap latihan adalah :
Dalam keadaan kering selama 2 jam, perubahan BAB teratur.
Dapat duduk, berjalan,dan berjongkok.
Dapat mengatakan keinginan untuk buang air atau BAB.

PERKEMBANGAN MORAL
Overview Kohlberg
Toddler adalah substage yang pertama yang kas pada tahap preconvensional, yang meliputi punishment dan orientasi kan pada ketaatan.
Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral toddler :
Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung membentuk moral yang negatif.
Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman menimbulkan perasaan bersalah pada toddler.
Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan penjelasan yang sederhana mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan, memberikan pujian terhadap perbuatan yang baik.

VII. HOSPITALISASI
Overview : Konsep body image , khususnya batasan tubuh, adsalah hal yang kurang dipahami pada toddler. Reaksi toddler terhadap nyeri sebagian besar seperti pada infant dan banyak dipengaruhi oleh pengalaman yang lalu. ( Usia 18 bulan waktu kecemasan untuk berpisah memuncak )
B. Reaksi terhadap hospitalisasi :
Respon stress, mekanisme pertahanannya yang utama mengalami kemunduran.
Toddler juga merasakan kehilangan kontrol terhadap pembatasan fisik, kehilangan rutinitas, ketidak bebasan, dan takut terhadap luka atau nyeri tubuh.
Hospitalisasi mendukung timbulnya kecemasanuntuk berpisah, yang memiliki tiga fase :
Protes : respon normal dalam hospitalisasi, menangis ke orang tuanya, secara verbal atau fisik menyerang yang lainnya,dan berusaha mencari orang tuanya.
Putus asa : tidak tertarik terhadap lingkungan dan mainan disekitarnya, pasif, depresi, dan tidak nafsu makan.
Denial : penyesuaian diri dengan menunjukan rasa benar-benar tertarik , tapi dalam kenyataannya tetap denial, biasanya terjadi setelah waktu yang yang lama berpisah, jarang terlihat dalam hospitalisasi anak-anak.

Intervensi Keperawatan
Petunjuk umum
Mengijinkan protes dan mengijinkan untuk tinggal bersama.
Mendorong penggunaan benda-benda dari rumah ( anak berpikir bergabung dengan orang tuanya )yang dapat diletakkan disebelah anak.
Menganjurkan orang tua untuk tidak diam-diam meninggalkan ruangan atau keluar dari rumah sakit ketika anak tidur.
Menggunakan kata-kata yang digunakan anak.( untuk benda-benda yang berbeda, toileting, dan sebagainya). Meneruskan rutinitas di rumah jika memungkinkan.

Kenyaman fisik dan keamanan
Mengeksplor kemampuan toddler untuk siap mengembangkan ketrampilan otot ( Mengkaji kemampuan sebelum di rumah sakit ) kemudian memberi mainan yang dapat dimanipulasi, memberikan aktivitas yang dapat di awasi, sehingga menggunakan ruang bermain.
Setelah mengkaji level fungsi anak, perawatan mandiri yang tepat ( dalam semua kelomoik usia ) , untuk contoh makan sendiri, toileting di rumah, menggunakan baju sendiri, dan menjaga kebersihan diri ( mencuci muka dan tangan, mengosok gigi ).
Intervensi Kognitif
Mendorong belajar sensori motorik melalui meniru.
Meningkatkan kemampuan bahasa ( mengkaji vokabulary, menghindari bicara sepeti pada anak-anak, menggunakan aktivitas yang menggunakan bahasa ).
Memberikan penjelasan yang sederhana untuk suatu prosedur. ( penggunaan alat-alat ).
Intervensi psikososial dan emosi
Mendorong toddler merasakan memiliki otonomi dengan mendorong perawatan mandiri, partisipasi dalam berdoa waktu tidur.
Mendorong toddler untuk belajar untuk berpisah dengan orang tua ( Mengkaji keluarga dengan koping berpisah, mendorong untuk melakukan kunjungan, mengunakan primary nurse, menganjurkan untuk membawa foto orang tua ).
Mendorong adaptasi sosial( memberi reinforcemenr terhadap kemampuan berperilaku sosial, mendorong untuk bermain bersama ).
Mempertahankan kebiasaan rutin dan keagamaan ( mengkaji kebiasaan rutin, khususnya waktu tidur, mengidentifikasi kesukaan, mempertahankan kegiatan keagamaan yang mungkin ).

Usia Prasekolah dan Usia Sekolah
1. Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik pada masa ini lambat dan relatif seimbang. Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya. Peningkatan berat badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya.
2. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak – anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.
Beberapa perkembangan motorik (kasar  maupun halus) selama periode ini, antara lain :
a). Anak Usia 5 Tahun
-        Mampu melompat dan menari
-        Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan
-        Dapat menghitung jari – jarinya
-        Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita
-        Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
-        Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
-        Mampu membedakan besar dan kecil

b). Anak Usia 6 Tahun
-        Ketangkasan meningkat
-        Melompat tali
-        Bermain sepeda
-        Mengetahui kanan dan kiri
-        Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
-        Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar
c). Anak Usia 7 Tahun
-        Mulai membaca dengan lancar
-        Cemas terhadap kegagalan
-        Peningkatan minat pada bidang spiritual
-        Kadang Malu atau sedih
d). Anak Usia 8 – 9 Tahun
-        Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
-        Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
-        Ketrampilan lebih individual
-        Ingin terlibat dalam sesuatu
-        Menyukai kelompok dan mode
-        Mencari teman secara aktif.
e). Anak Usia 10 – 12 Tahun
-        Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh  yang berhubungan dengan pubertas mulai tampak
-        Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri , dll.
-        Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain
-        Mulai tertarik dengan lawan jenis.
3. Perkembangan Kognitif
Dalam keadaan normal, pada periode ini pikiran anak berkembang secara berangsur – angsur. Jika pada periode sebelumnya, daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada periode ini daya pikir anak sudah berkembang ke arah yang lebih konkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada pada stadium belajar.
Menurut teori Piaget, pemikiran anak – anak  usia sekolah dasar disebut pemikiran Operasional Konkrit (Concret Operational Thought), artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek – objek  peristiwa nyata atau konkrit. Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari pancaindera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah mengembangkan 3 macam proses yang disebut dengan operasi – operasi, yaitu :
a). Negasi (Negation), yaitu pada masa konkrit operasional, anak memahami hubungan –          hubungan antara benda atau keadaan yag satu dengan benda atau keadaan yang lain.
b). Hubungan Timbal Balik (Resiprok), yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat       dalam suatu keadaan.
c). Identitas, yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda-benda yang ada.
Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi, pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkanya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan, tanpa ia sendiri bertindak secara nyata.
a. Perkembangan Memori
Selama periode ini, memori jangka pendek anak telah berkembang dengan baik. Akan tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak peningkatan dengan disertai adanya keterbatasan – keterbatasan. Untuk mengurangi keterbatasan tersebut, anak berusaha menggunakan strategi memori (memory strategy), yaitu merupakan perilaku disengaja yang digunakan untuk meningkatkan memori. Matlin (1994) menyebutkan 4 macam strategi memori yang penting, yaitu :
Rehearsal (Pengulangan) : Suatu strategi meningkatkan memori dengan cara mengulang berkali-kali informasi yang telah disampaikan.
Organization (Organisasi) : Pengelompokan dan pengkategorian sesuatu yang digunakan untuk meningkatkan memori. Seperti, anak SD sering mengingat nama-nama teman sekelasnya menurut susunan dimana mereka duduk dalam satu kelas.
Imagery (Perbandingan) : Membandingkan sesuatu dengan tipe dari karakteristik pembayangan dari seseorang.
Retrieval (Pemunculan Kembali) : Proses mengeluarkan atau mengangkat informasi dari tempat penyimpanan. Ketika suatu isyarat yang mungkin dapat membantu memunculkan kembali sebuah meori, mereka akan menggunakannya secara spontan.
Selain strategi-strategi memori diatas, terdapat hal lain yang mempengaruhi memori anak, seperti tingkat usia, sifat anak (termasuk sikap, kesehatan dan motivasi), serta pengetahuan yang diperoleh anak sebelumnya.
b. Perkembangan Pemikiran Kritis
Perkembangan Pemikiran Kritis yaitu pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber serta mampu befikir secara reflektif dan evaluatif.
c. Perkembangan Kreativitas
Dalam tahap ini, anak-anak mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan sekolah.
d. Perkembangan Bahasa
Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks. Perkembangan ini terlihat dalam cara berfikir tentang kata-kata, struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara tepat.
4. Perkembangan Psikosial
Pada tahap ini, anak dapat menghadapi dan menyelesaikan tugas atau perbuatan  yang dapat membuahkan hasil, sehingga dunia psikosial anak menjadi semakin kompleks. Anak sudah siap untuk meninggalkan rumah dan orang tuanya dalam waktu terbatas, yaitu pada saat anak berada di sekolah. Melalui proses pendidikan ini, anak belajar untuk bersaing (kompetitif), kooperatif dengan orang lain, saling memberi dan menerima, setia kawan dan belajar peraturan – peraturan yang berlaku. Dalam hal ini proses sosialisasi banyak terpengaruh oleh guru dan teman sebaya. Identifikasi bukan lagi terhadap orang tua, melainkan terhadap guru. Selain itu, anak tidak lagi bersifat egosentris, ia telah mempunyai jiwa kompetitif sehingga dapat memilah apa yang baik bagi dirinya, mampu memecahkan masalahnya sendiri dan mulai melakukan identifikasi terhadap tokoh tertentu yang menarik perhatiannya.
a. Perkembangan Pemahaman Diri
Pada tahap ini, pemahaman diri atau konsep diri anak mengalami perubahan yang sangat pesat. Ia lebih memahami dirinya melalui karakteristik internal daripada melalui karakteristik eksternal.
c. Perkembangan Hubungan dengan Keluarga
Dalam hal ini, orang tua merasakan pengontrolan dirinya terhadap tingkah laku anak mereka berkurang dari waktu ke waktu dibandingkan dengan periode sebelumnya, karena rata-rata anak menghabiskan waktunya di sekolah. Interaksi guru dan teman sebaya di sekolah memberikan suatu peluang yang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan ketrampilan sosial.
d. Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Berinteraksi dengan teman sebaya merupakan aktivitas yang banyak menyita waktu. Umumnya mereka meluangkan waktu lebih dari 40% untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan terkadang terdapat duatu grup/kelompok. Anak idak lagi puas bermain sendirian dirumah. Hal ini karena anak mempunyai kenginan kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok.

Masa Remaja
Masa remaja ditandai dengan terjadinya berbagai proses perkembangan yang secara global meliputi perkembangan jasmani dan rohani. Perkembangan jasmani terlihat dari perubahan-perubahan bentuk tubuh dari kecil menjadi besar sedangkan rohani tampak dari emosi, sikap dan juga intelektual.
Perkembangan yang dialami remaja adalah :
1) Perkembangan fisik: pada saat masa puber berakhir pertumbuhan fisik masih jauh sempurna, demikian pula pada akhir masa awal remaja.secra umum, laju pertumbuhan dan perkembangan internal lebih menonjol dari pada perkembangan eksternal
2) Perkembangan kepribadian dan sosial: agar target sosialisasi dewasa tercapai, berbagai bentuk penyesuaian baru harus di tempuh. Diantara bentuk penyesuaian baru yang paling penting dan yang paling susah antara penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan dan perilaku sosial, nilai-nilai yang baru dalam seleksi persahabatan, nila-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial, dan nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin.
3) Perkembangan moral: Remaja sudah mencapai tahap pelaksanaan formal dalam kemampuan kognitif. Dia mampu mempertimbangkan segala kemungkinan untuk mengatasi suatu masalah dari beberapa sudut pandang dan berani mempertanggung jawabkannya.
Masa remaja yaitu masa yang penuh kesukaran, dan masa remaja dibagi menjadi :
1) Usia remaja
Ada yang berpendapat bahwa masa remaja di mulai usia 9-11 tahun. Pada dasarnya kita tidak bisa membatassi masa remaja pada usia tertentu, karena kondisi pribadi dan  masyarakat sangatlah bervariasi
usia 13-18 tahun dinamakan  sebagai  usia remaja. Manusia antara umur 13-18ntahun, dan sebagian berpendapat sampai usia 20 tahun, melewati fase tertentu dalam kehidupanya antara fase kanak-kanak dan fasse kesempurnaan yang memiliki aturan-aturan dan permasalahanya yang dalam kehidupan manusia memilliki yang sangta penting, terkadang fasse ini di sebut sebagai fasse muda.
2) Kondisi remaja
Tahun-tahun masa remaja pada umumnya adalah tahun-tahun yang penuh penentangan dan guncangan.
Ciri-ciri fisik remaja putri :
a) Pertumbuhan tulang
kondisi yang paling jelas pada masa remaja adalah pertumbuhan fisik yang sangat cepat. Pertumbuhan ini berpusat pada lengan dan kaki. Tinggi badan para remaja bertambah tanpa di ikuti oleh pelebaran bahu, sehingga terbentuklah ketidakseimbangan. Seorang anak pada usia 9 tahun mungkin tinggi badanya bertambah 4 cm. Namun tiba-tiba pada usia 11 tahun tinggi badanya bertambah 7,5-9cm.
b) Berat badan.
peningkatan berat badan dan besarnya peningkatan ini sangatlah tanpak, di masa kana-kanak terjdi penambahan berat badan sebesar 2,5-4kg pertahun, tetapi pada usia remaja terjadi penambahan berat badan sebsar 5-11kg.
c) Kondisi jantung dan pernapasan
Volume jantung pda usia 12-16 tahun bisa mencapia dua kali lipat dari sebelumya. Penambahan volume ini selalu di barengi dehngan kemajuan pengendalian syaraf.pada anak perempuan kemampuan detak jantung 75-80x/menit. Oleh karena itu, anak perempuan lebih mamapu bertahan berhadapan dengan guncangan, kecemasan , rasa sakit, dan cobaan. (Samadi, 2004)

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...