Sabtu, 28 Juli 2012

Anatomi & Fisiologi Sist. Gastrointestinal


Makan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan, selain bernafas.  Makanan menyediakan nutrisi yang diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk tumbuh dan berkembang.  Makanan yang kita makan belum dalam bentuk yang dapat langsung digunakan oleh sel-sel tubuh untuk melaksanakan fungsinya. Ayam goreng tepung, burger, ataupun mie goreng merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak kompleks yang belum dapat digunakan oleh tubuh.  Perlu adanya suatu proses yang dapat mengubah molekul kompleks tersebut menjadi  molekul yang lebih sederhana sehingga dapat diserap dan digunakan oleh tubuh.  Untuk itulah diperlukan proses pencernaan.  Dalam bab ini akan dibahas mengenai organ pencernaan serta proses pencernaan makanan.
 TIPE PENCERNAAN
Ada dua tipe pencernaan, yaitu :
1. Pencernaan secara mekanik
Pencernaan secara mekanik terjadi di mulut dan di lambung. Di mulut, pencernaan secara mekanik terjadi dengan bantuan gigi dan lidah yang memecah makanan yang kita makan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (=mengunyah makanan).  Pencernaan mekanik di lambung terjadi dengan bantuan otot-otot lambung yang membuat ukuran makanan menjadi lebih kecil.
2. Pencernaan secara kimiawi
Pencernaan kimiawi terjadi dengan bantuan enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar ludah, lambung, hati, dan pankreas.
ORGAN PENCERNAAN
Organ pencernaan dapat dibagi menjadi 2, yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.  Saluran pencernaan memanjang mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rektum dan anus. Kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah, hati dan pankreas. Sistem pencernaan juga dilengkapi dengan organ lain seperti lidah, gigi dan kantung empedu yang membantu dalam proses pencernaan makanan.
1.       MULUT
Mulut merupakan tempat pertama makanan masuk ke dalam tubuh.  Dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah yang membantu dalam proses pencernaan makanan.
a.       Gigi
Gigi berperan dalam proses penceranaan secara mekanik dengan cara memecah makanan yang kita makan hingga menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (=mengunyah makanan). Gigi manusia mengalami pergantian sebanyak 2 kali selama hidupnya. Gigi susu  merupakan gigi pertama manusia yang tumbuh pada usia sekitar 6 bulan hingga mencapai jumlah 20 gigi pada usia 2 tahun.  Gigi ini secara bertahap akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen yang berjumlah 32 gigi.
b.      Lidah 


Lidah tersusun atas otot lurik. Pada permukaan atas lidah terdapat tonjolan-tonjolan yang disebut “papila” yang mengandung puting pengecap.  Ada 3 macam papila yang dijumpai pada manusia, yaitu papila filiformis, papila fungiformis, dan papila sirkumvalata. Papila filiformis banyak dijumpai pada bagian depan lidah, nampak sebagai tonjolan runcing. Papila fungiformis dan sirkumvalata banyak dijumpai di bagian belakang lidah, semuanya mengandung puting kecap. Selain sebagai tempat indera perasa, lidah juga berperanan dalam proses mengunyah makanan dengan menjaga makanan tetap pada posisinya diantara gigi.
Gambar 1. Tiga jenis papila yang dijumpai pada lidah manusia


c.       Kelenjar ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah yang berfungsi dalam pencernaan secara kimiawi dengan adanya enzim ptialin (=amilase). Ludah dihasilkan oleh 3 kelenjar utama, yaitu  kelenjar parotis, kelenjar sublingualis, dan kelenjar submandibularis.  Ludah sebagian besar (99,5%) tersusun oleh air dan sisanya (0,5%) berupa  larutan yang mengandung :
§  Klorida yang berfungsi mengaktifkan enzim amilase
§  Amilase yang memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana
§  Bikarbonat dan fosfat, sebagai larutan bufer yang menjaga pH ludah tetap pada kisaran 6,35 hingga 6,85
§  Mukus/lendir untuk melumasi makanan
§  Enzim lisozim yang berperan dalam menghancurkan bakteri sehingga melindungi membran mukosa lidah dari infeksi serta melindungi gigi dari kerusakan.
Gambar 2. Kelenjar ludah
Makanan yang sudah dikunyah serta dicampur dengan ezim ptialin dimulut akan berbentuk bolus yang siap ditelan.

2.       FARING
Faring merupakan suatu bagian yang termasuk dalam sistem pencernaan dan sistem pernafasan.  Di faring terjadi persilangan antara udara dan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Faring berperanan dalam memulai proses menelan makanan. Makanan dalam bentuk bolus dari rongga mulut didorong masuk ke orofaring. Bolus menekan uvula (tekak) sehingga menutup saluran menuju ke hidung. Hal ini menjaga supaya makanan yang masuk tidak keluar ke hidung. Proses dilanjutkan dengan menurunnya epiglotis yang menutup glotis (lubang menuju trakhea). Bolus melalui laringofaring dan masuk ke esofagus (gambar 3).
Gambar 3. Proses menelan makanan
3.       ESOFAGUS
Esofagus merupakan saluran yang tersusun oleh otot, menghubungkan antara faring hingga ke lambung.  Pada esofagus tidak terjadi proses pencernaan makanan karena sel-sel epitel di esofagus tidak menghasilkan enzim pencernaan. Esofagus hanya mensekresikan lendir yang berfungsi untuk melumasi makanan supaya dapat dengan mudah melewati esofagus.  Pergerakan makanan melalui esofagus menuju ke lambung juga didorong oleh adanya gerakan peristaltik. Pada  perbatasan antara esofagus dan lambung terdapat otot sphingter. Otot ini menutup selama bolus masih berada di esofagus dan membuka ketika gerakan peristaltik mencapai akhir esofasus, bolus masuk ke lambung.

4.       LAMBUNG
Lambung merupakan saluran pencernaan yang membesar, tersusun atas otot. Letaknya di rongga  perut sebalah atas, tepat dibawah diafragma.  Ketika lambung kosong, ukurannya hanya sebesar sosis berukuran besar. Lambung terbagi menjadi 4 bagian, yaitu kardia (terletak didekat otot spingter), fundus (bagian yang membulat terletak di atas sebelah kiri), badan (bagian terbesar lambung, terletak di bawah fundus), dan pilorus (bagian bawah yang menyempit, berbatasan dengan usus halus oleh otot spingter pilorus).  Bagian lambung yang berbatasan dengan lumen dibatasi oleh jaringan epitel kolumner selapis yang membentuk tonjolan, disebut “rugae”. Parit-parit yang dibentuk dinamakan “gastric pits”, yang tersusun oleh sel-sel yang menghasilkan sekret. Ada 3 macam jenis sel, yaitu (1) sel zimogen yang menghasilkan enzim pepsinogen, (2) sel parietal, yang menghasilkan HCl dan faktor intrinsik yang diperlukan dalam penyerapan vitamin B12, dan (3) sel mukosa yang menghasilkan lendir.  Sekret dari ketiga sel ini secara keseluruhuan disebut sebagai cairan lambung (“gastric juice”).   HCl (asam klorida) berperan dalam mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, selain itu juga berperan dalam membunuh mikroorganisme yang masuk ke lambung. Enzim pepsin (bentuk aktiv dari pepsinogen) memulai penceranaan protein di lambung dan mukus/lendir yang melindungi dinding lambung dari erosi akibat cairan lambung yang asam. Dalam lambung terjadi pencernaan protein dengan adanya enzim pepsin (bentuk aktif dari pepsinogen ). Karbohidrat hanya sedikit mengalami pencernaan di lambung dikarenakan tingkat keasaman lambung yang membuat enzim amilase menjadi inaktif. Lemak tidak mengalami pencernaan dilambung.
Lambung tersusun oleh lapisan otot polos dengan tiga lapisan, yakni sirkular, longitudinal dan oblique/miring. Tiga lapisan otot ini memmungkinkan lambung berkontraksi ke segala arah sehingga terjadi pencernaan secara mekanik menghasilkan suatu cairan kental yang disebut “khime”. Khime ini kemudian disalurkan menuju ke usus halus melalui piloric sphingter yang membuka. Setelah khime masuk ke usus halus, sphingter ini menutup kembali untuk mejaga agar khime tidak kembali lagi ke lambung.

5.       USUS HALUS
Usus halus berdiameter sekitar 2,5 cm dan panjang mencapai 6 m. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Lapisan mukosa usus halus membentuk lipatan-lipatan kearah lumen yang disebut “vili intestinalis” yang berfungsi untuk menambah luas permukaan penyerapan makanan. Dalam usus halus terjadi proses pencernaan dan penyerapan makanan. Pada  duodenum bermuara saluran dari kelenjar pencernaan (pankreas dan kantung empedu). Pada usus halus terjadi pencernaan sebagai berikut :
a.       Karbohidrat dengan adanya enzim amilase pankreas diubah menjadi glukosa
b.      Protein dengan adanya enzim proteolitik dari pankreas diubah menjadi asam amino
c.       Lemak dengan adanya enzim lipase pankreas diubah menjadi asam lemak dan gliserol. Lemak sebelumnya diemulsikan dulu oleh empedu yang dihasilkan oleh hati dan disimpan di kantung empedu.
Dalam usus halus juga terjadi penyerapan makanan melalui sel-sel epitel yang menyusun permukaan usus halus. Proses penyerapan berlangsung sebagai berikut :
a.     Karbohidrat : Gula sederhana diserap melalui mekanisme transport aktif menuju kapiler darah di vili intestinalis. Galaktosa merupakan bentuk gula yang siap diserap. Fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi.
b.      Protein : Diserap dalam bentuk asam amino menuju ke kapiler darah melalui vili intestinalis oleh transport aktif.
c.       Lemak : Kebanyakan (60 sd 70 % diemulsifikasi oleh garam empedu dan diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol melalui lacteal di vili intestinalis menuju ke sirkulasi darah melalui lymphatic thoracic duct. Lemak sisanya, yang telah dipecah oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol, terlarut dalam air dan memasuki vili menuju ke hati melalui sistem porta hepatika.
Vitamin dan mineral : vitamin larut lemak akan diangkut melalui lacteal sedangkan vitamin larut air diserap melalui kapiler. Elektrolit seperti Na, Cl, potassium dan Ca diserap melalui dinding usus halus melalui transport aktif.


6. usus besar ( KOLON)
fungsi utama kolon adalah absobsi air dan elektrolit dari kimus untuk membentuk feses yang padat, dan sebagai tempat penampungan sementara feses. Setelah terjadi penyerapan, maka selanjutnya feses akan didorong kedalam rectum.

7. Rectum
Biasanya rectum dalam keadaan kosong ketika feses masih berada dikolon. Maka rectum sebenarnya hanya saluran pengeluaran terkhir sebelum anus sebagi pintu keluarnya. Maka yang terjadi disini adalah proses Defekasi.
>Defekasi : proses buang air besar.
Terdapat dua spingter sebelum anus. Kedua spingter ini mempunyai fungsi yang sama yaitu membantu pengeluaran feses yaitu spingter aniinternus yang bersifat involunter yakni tidak dapat dikendalikan oleh kita, dan yang kedua adalah spingter aniekternus yang bersifat volunter, maka dapat kita kendalikan dengan sadar.
Feses masuk ke rectum > distensi (peregangan) dinding rectum > sinyal – sinyal eferen dari pleksus mienterikus menyebabkan peristaltik di kolon desenden, sigmoid, dan rectum mendorong feses ke anus >  spingter aniinternus berelaksasi > bila spingter aniekternus ditahan maka defekasi dapat di tunda, tetapi apabila berelaksasi secara sadar maka terjadilah defekasi.


RANGKUMAN PENCERNAAN DAN PENYERAPAN MAKANAN

Lokasi
Sekresi
Substansi makanan
Aktivitas pencernaan
Aktivitas penyerapan
Mulut
Saliva : amilase (ptyalin), mukus, lisozim
Protein

Tidak ada
Tidak ada
Karbohidrat
Enzim amilase memecah polisakarida menjadi disakarida maltose dan dextrin.
Tidak ada
Lemak
Tidak ada
Tidak ada
Ventrikulus
Gastric juice : hydrocloric acid (HCl), pepsinogen, lipase, mukus, faktor intrinsik
Protein
Pepsin (yang merupakan bentuk aktif dari pepsinogen yang diaktifkan oleh HCl) mengubah protein menjadi polipeptida (proteosa, pepton,dan asam amino).
HCl berperan dalam denaturasi protein.
Tidak ada
Karbohidrat
Beberapa pencernaan karbohidrat terus berlangsung namun enzim amilase menjadi inaktif karena keasaman lambung.
Tidak ada
Lemak
Lipase menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Tidak ada
Intestinum tenue (usus halus)
Intestinal juice : mukus, garam.
Sekresi mikrovili : enterokinase, disakaridase, aminopeptidase.
Pancreatic juice : enzim2 proteolitik (trypsinogen, chymotrypsinogen, procarboxypeptidase ), amilase pankreas, lipase pankreas.
Sekresi hati : empedu
Protein
Enzim proteolitik pankreasmemecah ikatan peptida yang berbeda menghasilkan asam amino dan peptida dengan ukuran kecil (trypsinogen diaktifkan dan diubah menjadi trypsin oleh enterokinase. Chymotrypsinogen dan procarboxypeptidase diaktifkan dan diubah menjadi chymotrypsin dan carboxypeptidase oleh aktivitas trypsin).
Enzim aminopeptidasemengubah peptida menjadi asam amino.
Diserap dalam bentuk asam amino menuju ke kapiler darah melalui vili intestinalis oleh transport aktif.
Elektrolit seperti Na, Cl, potassium dan Ca diserap melalui dinding usus halus melalui transport aktif.
Karbohidrat
Amilase pankreas mengubah polisakarida menjadi monosakarida dan disakarida, terutama menjadi maltosa.
Disakarida maltase mengubah maltosa menjadi monosakarida glukosa.
Disakarida laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Disakarida sucrase mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Enzim amilase intestinalmengubah gula kompleks menjadi disakarida
Gula sederhana diserap melalui mekanisme transport aktif menuju kapiler darah di vili intestinalis. Galaktosa merupakan bentuk gula yang siap diserap. Fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi.

Lemak
Lipase pankreas mengubah lemak menjadi asam lemak  dan gliserol.
Garam empedu mengubah lemak menjadi lemak teremulsi.
Lipase intestinal mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Kebanyakan (60 sd 70 % diemulsifikasi oleh garam empedu dan diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol melalui lacteal di vili intestinalis menuju ke sirkulasi darah melalui lymphatic thoracic duct. Lemak sisanya, yang telah dipecah oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol, terlarut dalam air dan memasuki vili menuju ke hati melalui sistem porta hepatika.
Intestinum crassum (usus besar)
Mukus
Protein, karbohidrat, dan lemak
Tidak ada
Tidak ada





Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...